Cupric Glukonat
Aman dan rendah racun: Dibandingkan dengan garam tembaga anorganik, tembaga glukonat tingkat EP kurang beracun dan memiliki lebih sedikit efek samping pada tubuh manusia. Hal ini membuatnya lebih aman bila digunakan dalam bidang medis dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu lama tanpa menimbulkan keracunan dan reaksi merugikan lainnya.
Keserbagunaan: Selain sebagai suplemen tembaga, tembaga glukonat kelas EP juga memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan aktivitas biologis lainnya. Fungsi-fungsi ini membuatnya efektif dalam mengobati kekurangan tembaga, memperbaiki anemia, dan meningkatkan pertumbuhan tulang. Selain itu juga membantu meningkatkan imunitas tubuh dan menjaga kesehatan fisik.
Penerapan yang luas: Tembaga glukonat kelas EP dapat digunakan tidak hanya di bidang farmasi, tetapi juga dalam makanan, pakan, dan bidang lainnya. Dalam makanan, dapat digunakan sebagai penguat nutrisi untuk melengkapi tembaga yang dibutuhkan oleh tubuh manusia; dalam pakan, dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan hewan serta meningkatkan pemanfaatan pakan.
Nama Produk: Cupric Gluconate
Rumus Molekul:C12H22CuO14
Formula struktural:
Nomor CAS:[527-09-3]
Aplikasi:
Di bidang farmasi, tembaga glukonat kadar EP sering digunakan sebagai bahan farmasi untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan kekurangan tembaga karena sifatnya yang sangat menyenangkan dan sesuai dengan standar Farmakope Eropa. Misalnya, dapat digunakan untuk mengatasi anemia defisiensi tembaga, membantu penderita memenuhi kebutuhan tembaga dan meningkatkan kesehatan darah. Selain itu, ia juga memiliki efek antibakteri dan anti-inflamasi dan dapat digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit menular dan inflamasi serta meningkatkan penyembuhan luka dan perbaikan jaringan.
Tembaga glukonat kelas EP juga dapat digunakan untuk membuat bahan tambahan pakan ternak. Dalam industri peternakan, jumlah tembaga yang baik sangat penting untuk pertumbuhan, reproduksi, dan kekebalan hewan. Dengan menambahkan kadar EP tembaga glukonat ke dalam pakan, hal ini dapat mendorong pertumbuhan dan perbaikan hewan, meningkatkan hasil dan kualitas, dan pada saat yang sama meningkatkan ketahanan terhadap penyakit pada hewan dan membatasi prevalensi penyakit.
Berita Terkait
Berhasil dikirimkan
Kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin